Saat umat Israel mulai bergerak hendak masuk tanah perjanjian, maka banjir yang membuat Yordan meluap yang menyambutnya. Sungai itu menjadi tak terseberangi. Pilihannya cuma dua: menunda atau terus bergerak. Syukurlah mereka memilih yang kedua. Dan ternyata tidak se-ngeri yang mereka duga. Saat kaki para imam dicelupkan ke air, sungai itu tersibak. Maka seluruh rombongan jalan di tanah kering. BANJIR dengan TANAH KERING sebenarnya sangat berdekatan bukan? Yang penting apa yang Tuhan perintahkan, kita mesti jalankan.
Mari dengan iman injakkan kaki kita. Maka banjir masalah apapun akan tersibak karena kuasa Tuhan. Mari kita masuki Kanaan kita dengan iman. Yakinlah tidak se-ngeri yang kita bayangkan.
By His grace,